Quantcast
Channel: ‘CS-309’ Articles at PurwadhikaPress
Viewing all articles
Browse latest Browse all 14

Berawal dari Kompetisi, Masuk Inkubator, dan Memperoleh Investasi; Inilah Kisah Aplikasi Transportasi Apaja

$
0
0

Beberapa waktu lalu kami sempat mengulas kumpulan startup yang mengikuti Indigo Incubator 2015, program inkubator startup dari Telkom. Salah satu startup yang masuk dalam daftar tersebut adalah Apaja (dulu Appaja), sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna menemukan cara tercepat dan termurah untuk bepergian di Jakarta. Dengan aplikasi ini, pengguna akan mendapat informasi peta rute, perkiraan waktu dan jarak, harga, serta memungkinkan pengguna untuk saling berbagi informasi.

Apaja didirikan oleh Robin Dutheil, pria asal Prancis yang telah menetap di Indonesia sejak tahun 2009. Sebelum memutuskan untuk mendirikan startup, Robin awalnya sempat bekerja di Adways, sebuah perusahaan iklan digital asal Jepang hingga tahun 2014. Selama bekerja di sana, ia bersama rekannya Daisy Darmawati (Co-Founder) memiliki ide untuk membuat aplikasi Apaja.

Mereka berdua kemudian mulai mengembangkan aplikasi tersebut saat mengikuti kompetisi hackathon yang diadakan pada konferensi Startup Asia Jakarta 2013 (sekarang sudah berganti nama menjadi Tech in Asia Jakarta). Setahun berselang, pada bulan April 2014 Apaja mendapat penghargaan lagi sebagai juara ketiga dalam kompetisi HackJak

Setelah itu tidak banyak informasi dan berita yang beredar hingga akhirnya pada bulan Agustus lalu, aplikasi ini berhasil masuk ke dalam program inkubator Indigo Incubator dan memperoleh investasi tahap awal. Robin sendiri tidak mau berbicara banyak tentang investasi yang diterima. Akan tetapi ia mengungkapkan beberapa keuntungan yang ia peroleh setelah masuk program inkubator.

Pertama adalah tempat kerja, yang mana sebelumnya mereka bekerja terpisah secara remote sehingga komunikasi kurang baik. Kedua, melakukan perekrutan untuk mempercepat pengembangkan produk dengan dana investasi yang diperoleh. Ketiga adalah koneksi ke sejumlah angel investor. Robin mengatakan bahwa setelah masuk program inkubator, sejumlah angel investor menunjukkan ketertarikannya terhadap Apaja.

Hingga saat ini, Apaja terdiri dari empat anggota tim. Robin sebagai Business Development, Daisy sebagai Product Development, Rendy Ariawindana selaku Back End Developer, dan Thomas Rico sebagai Front End Developer.

Robin mengungkapkan bahwa traksi dari Apaja saat ini masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan Apaja memiliki pengguna yang spesifik. Selain itu, beberapa fitur baru yang dikembangkan masih kurang cocok dengan pengguna komuter sehari-hari. “Kami memiliki sekitar 9.000 unduhan dengan sekitar 2.000 pengguna aktif,” ungkap Robin. “Akhir tahun ini kami akan merilis versi baru dari Apaja, yang lebih lengkap, lebih baik bagi pengguna komuter sehari-hari, dan kami akan mulai melakukan promosi,” imbuh Robin kepada Tech in Asia

Disinggung mengenai cara melakukan monetisasi. Robin mengatakan bahwa timnya mengembangkan API yang memungkinkan developer mengintegrasikan Apaja ke dalam sistem mereka.

Robin sendiri melihat target pasar yang cukup besar dari pengguna transportasi publik di kota-kota besar. Dari hasil analisis yang dilakukan Robin, jumlah populasi di Jabodetabek mencapai 30 juta penduduk dan baru sekitar 27 persen dari populasi tersebut yang menggunakan transportasi publik.

Untuk meningkatkan jumlah tersebut, tim Apaja berupaya melakukan kerja sama dengan pemerintah. Robin berharap dengan bantuan pemerintah, mereka bisa meningkatkan angka tersebut hingga 40 persen. Peningkatan angka pengguna transportasi publik ini tentunya bisa mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta.

Salah satu kerja sama yang telah dilakukan Apaja dengan pemerintah DKI Jakarta adalah membuat rute untuk siswa SD sampai SMA di Jakarta. Para siswa kini bisa mencari rute ke sekolah yang dilalui oleh bus sekolah. Selain itu, mereka juga bisa melihat titik lokasi dari bus sekolah tersebut secara real-time. Hingga saat ini Apaja telah berhasil melacak rute dari 71 bus sekolah dan akan menambah 50 bus sekolah lagi dalam waktu dekat.

Apaja sendiri bukan satu-satunya aplikasi transportasi yang memberikan informasi rute perjalanan kepada penggunanya, aplikasi yang juga menawarkan hal yang sama adalah Komutta dan KeMana.

Via techinasia

Fancy This Post with Friends!
Share On Twitter
Share On Linkdin
Share On Pinterest
Share On Youtube
Share On Stumbleupon
Share On Reddit
Contact us

Viewing all articles
Browse latest Browse all 14

Trending Articles